Kamis, 07 Maret 2013

Rumah Sakit Dianjurkan Beri Pasien Obat Jamu


Berita




XAMthone Plus News

Masyarakat Indonesia telah lama mengenal jamu sebagai obat tradisional. Kini, rumah sakit dianjurkan memberikan pengobatan kepada pasien dengan obat jamu.

“Sudah terlalu lama Indonesia mengandalkan pengobatan western (obat dari dunia kesehatan barat). Di rumah sakit, semua hampir memakai western

Bukan berarti jelek, tapi lebih baik jika bisa dikombinasikan dengan pengobatan tradisional,” kata Menteri Kesehatan dr Endang Rahayu Sedyaningsih usai membuka acara Bali International Spa and Wellness Expo di Hotel Sanur Paradise, Sanur, Denpasar, Rabu (9/3/2011).

Endang menambahkan saat ini telah ada sebanyak 12 rumah sakit yang memiliki klinik pengobatan tradisional. Pada tahun 2011, sebanyak 60 Puskesmas di Jawa Tengah juga akan memiliki klinik pengobatan tradisional. “Kita berharap bisa diperluas,” ujarnya.
Disebutkan, jamu sebagai pengobatan tradisional telah dipergunakan luas di masyarakat. 

Dari penelitian tahun 2007, sebanyak 59,12 persen orang Indonesia suka mengkonsumsi jamu dan sebanyak 95,6 persen telah merasakan khasiatnya.

Indonesia pun memiliki sumber hayati tanaman obat yang mempunyai efek pengobatan yang telah digunakan sebagai bahan baku industri farmasi dan juga jamu.

“Kita punya banyak jamu dan banyak dipilih sebagai salah satu cara pengobatan. Sebelum ini diambil negara lain, kita harus bisa mendapatkan manfaatnya,” kata Endang.

Pemberdayaan sumber daya hayati memang menjadi salah satu prioritas Kementerian Kesehatan saat ini. Sejak tahun 2010, Kementerian Kesehatan mencanangkan Program Saintifikasi Jamu yang bertujuan untuk menggalakkan berbagai penelitian tentang khasiat herbal asli Indonesia.

Diharapkan setelah ada bukti ilmiah mengenai khasiat dari herbal-herbal tersebut, para dokter di klinik dan rumah sakit tidak ragu-ragu lagi untuk meresepkannya sebagai pelengkap pengobnatan moderen. 

Tidak bisa dipungkiri saat ini banyak obat moderen yang awalnya berasal dari herbal, misalnya obat kanker Vincristine dan Vinblastine yang diisolasi dari herbal Tapak Dara (Catharanthus roseus). 

(sumber : http://health.detik.com)

Rabu, 20 Februari 2013

Pemicu Penyakit Kanker




XAMthone Plus News. Tanpa disadari banyak hal yang dapat membuat orang lebih rentan terkena penyakit serius seperti kanker, terlebih lagi dipicu oleh banyaknya radikal bebas dari lingkungan. Ayo jauhi pemicu-pemicu kanker!

Beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa radikal bebas saat ini adalah tertuduh utama dari banyak penyakit, termasuk kanker, penyakit kardiovaskuler dan penuaan dini.

dr Phaidon L Toruan, MM, pakar hidup sehat, seperti dikutip dari tulisannya, Selasa (18/1/2011), menyebutkan ada beberapa radikal bebas yang sering menjadi biang kerok penyakit berbahaya, yaitu:




1. Rokok
Akan jauh lebih efektif apabila gerakan mengurangi konsumsi rokok digalakkan secara masif.

2. Asap knalpot
Akan jauh lebih efektif bila edukasi penggunaan tutup hidung, pengurangan jumlah kendaraan bermotor, pengalihan ke kendaraan ramah lingkungan, kontrol emisi gas buang yang diperketat

3. Stres
Saat stres tubuh akan menghasilkan hormon kortisol dan salah satu kerja hormon ini adalah memecah lemak untuk diubah menjadi gula, guna memenuhi kebutuhan otak akan gula.

Proses pemecahan lemak menjadi gula ini disebut oksidasi yang artinya menghasilkan oksidan alias radikal bebas. Manajemen stres sendiri seharusnya komprehensif, terdiri atas diet yang sehat, olahraga yang sehat (olahraga di pinggir jalan Jakarta sore saat masih banyak kendaraan termasuk tidak sehat), dan tips mengelola pikiran.

Selain itu menurut dr Phaidon, edukasi masalah yang langsung menyebabkan stres juga dapat mengurangi risiko terserang penyakit berbahaya, misalnya:
Edukasi finansial, agar masyarakat mampu mandiri.
  1. Edukasi hubungan suami istri agar komunikasi baik
  2. Edukasi pencapaian agar mau meningkatkan prestasi
  3. Edukasi aparat supaya melayani masyarakat dengan baik, misalnya bisa mengatasi macet yang bikin stres warga masyarakat.
“Selain itu, mungkin perlu juga penelitian lebih lanjut mengenai berapa besar sih sebetulnya toksin yang masuk tubuh kita. Soalnya kalau dipikir-pikir, saat ini tubuh kita terpapar banyak sekali bahan kimia sintetis yang masuk baik langsung atau tidak langsung ke dalam tubuh manusia,” jelas dr Phaidon, yang juga merupakan sports scientist Badan Tim Nasional PSSI 2010.

dr Phaidon menyebutkan beberapa bahan kimia sintetis yang juga bisa menyebabkan kanker dan penyakit serius lainnya antara lain:
  1. Pestisida dan herbisida. Per hektar lahan memerlukan beberapa ton pestisida guna mencegah hama.
  2. Pupuk kimia
  3. Obat-obatan. Terlebih bagi yang mengkonsumsinya secara reguler. Apapun yang terjadi, pasti ada efek toksik bagi tubuh. Termasuk antibiotik yang pastinya mengganggu keseimbangan flora usus, hormon yang dipakai oleh kaum wanita, dll.
  4. Sisa cat tekstil, mobil, rumah, kapal laut, pesawat terbang, yang terbuang dan masuk ke dalam air tanah dan masuk ke rantai makanan.
  5. Obat-obatan yang terbuat dari bahan kimia sintetis yang dimakan oleh ternak, dan akhirnya dimakan manusia.
  6. Pengawet makanan, aroma sintetis dan perasa sintetis makanan
  7. Minyak goreng yang strukturnya rusak akibat pemanasan tinggi dan dimakan dalam bentuk jajanan gorengan atau lemak trans yang sangat melukai pembuluh darah yang sering dijumpai dalam restoran fastfood.
“Rasanya tumpukan toksin yang masif tersebut sangatlah berpotensi menyebabkan terjadinya kerusakan permanen pada tubuh manusia dan bermanifestasi dalam berbagai penyakit,” tutup dr Phaidon. (sumber : detik.com)

Solusinya :
Xamthone Plus adalah jus kulit manggis yang mengadung anti oksidan terbesar yakni 17.000 kali lebih tinggi daripada apel. Jadi dengan minum xamthone 30 ml 2 x sehari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan antioksidan kita”

Pengobatan Tradisional Indonesia



Share





XAMThone International News. Harian Media Indonesia (MI) Senin, 07 Februari 2011 dalam Editorialnya mengangkat judul “Negeri Konsumen”. Ada pertanyaan yang mengusik sanubari, menyentuh rasa kebangsaan, yaitu apakah Indonesia ini termasuk negara produsen atau negara konsumen, Media Indonesia.

 

Kutipan singkat Editorial Media Indonesia di atas bukanlah omong kosong, tetapi fakta tak terbantahkan yang terjadi di negeri yang bernama Indonesia ini. 

Jangankan produk-produk bermerek lainnya, cabaipun kita impor dari Thailand. Ini menunjukkan betapa gampangnya produk-produk asing masuk ke negeri yang konon katanya kaya raya ini. 

Sedihnya lagi barang-barang tersebut masuk secara ilegal, ada juga yang legal tapi prosentasenya lebih besar yang ilegal. 

Akibatnya negara mengalami kerugian miliaran rupiah, bukan cuma itu saja, rakyat Indonesia juga terkikis rasa nasionalismenya.

 

Indonesia tercinta jelas dikepung produk-produk asing alias impor, tidak peduli barang-barang itu seharusnya sangat bisa diproduksi di dalam negeri. Jangankan cabai, garampun juga diimpor, ibaratnya mengimpor bagi Indonesia sudah seperti candu. Indonesia telah gagal menjadi negara produsen dan seperti sedang menggali kuburan untuk produk dalam negeri sendiri. Sebuah situasi yang sangat memprihatinkan dan harus ada perlawanan nyata dari rakyat dan bangsa Indonesia. 

 

Jangan mau kita diperbudak dan dijajah untuk yang kesekian kalinya. Negeri ini harus bebas merdeka dengan produk-produknya.


Membangun Indonesia Sehat, Membangun Pasar, Membangun Nasionalisme

 

Menjamurnya produk-produk impor di pasar Indonesia dewasa ini ibarat negara membentangkan karpet merah untuk produk-produk tersebut dan mematikan langkah produk-produk dalam negeri serta secara tidak langsung negara sudah tidak menghargai hasil karya anak bangsa sendiri.

 

XAMthone plus produk Indonesia yang selalu mengusung spirit nasionalisme terpanggil untuk menggalang persatuan dan kesatuan demi kemandirian ekonomi bangsa Indonesia. 

Melalui berbagai seminar dan acara-acara yang bertemakan kesehatan XAMthone plus ingin mengatakan kepada seluruh masyarakat Indonesia, mari kita cinta produk-produk dalam negeri, jangan pernah mau dijajah oleh imperialisme dan kapitalisme global yang dimotori salah satunya melalui impor-impor produk asing.

 

XAMthone plus kebanggaan Indonesia yang disukai dunia. Melalui pengembangan bisnisnya yang tertata rapih, XAMthone plus kini dinikmati oleh pelanggannya di beberapa negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Philipina, Thailand, Brunei, Timor Leste dan beberapa negara Asia Timur, Barat, serta Tengah lainnya. 

 

Cintailah Produk-Produk Indonesia dan mulailah hidup sehat dengan XAMthone plus.

( sumber: http://www. xamthone.com/00928448 )

Selasa, 01 Januari 2013

Menikah, obat ajaib untuk kanker


Menikah obat ajaib untuk kanker 


 Penyakit Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. 
Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. 

Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak.
Sebaliknya sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. 

Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. 

Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi di dalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang – kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.

Menikah merupakan obat ajaib untuk kanker

Sebagaimana artikel yang dikutip dari detikhealth ternyata menikah merupakan salah satu obat ajaib untuk penyakit jenis kanker. Sejumlah peneliti dari Inggris mengklaim bahwa pengobatan kanker yang paling unggul adalah menikah. Bahkan peneliti menyatakan bahwa pernikahan dapat menambah peluang hidup pasien kanker paru hingga tiga kali lipat.
Studi ini dilakukan terhadap 168 pasien kanker paru lanjutan yang diobati dengan kemoterapi dan radiasi selama 10 tahun (2000-2010). Hasilnya, ditemukan bahwa sepertiga pasien yang menikah dilaporkan masih bisa bertahan hidup hingga tiga tahun lebih lama bila dibandingkan dengan pasien yang belum menikah.
Meski studi sebelumnya menunjukkan bahwa pernikahan lebih banyak memberikan manfaat bagi pria tapi nyatanya dalam studi ini yang paling banyak diuntungkan justru pasien wanita. 

Diketahui hampir separuh partisipan (46 persen) wanita bisa hidup 3 tahun lebih lama jika mereka menikah. Sedangkan penderita pria yang lajang dan bisa bertahan hidup lebih lama jumlahnya hanya sebesar 3 persen.
Status pernikahan muncul sebagai indikator yang penting bagi kelangsungan hidup pasien secara independen. Alasan di balik ini sebenarnya kurang begitu jelas tapi temuan kami menunjukkan pentingnya dukungan sosial dalam proses pengobatan pasien kanker paru,” terang Elizabeth Nichols, seorang pakar onkologi radiasi yang juga memimpin studi ini, seperti dilansir dari independent.