Menikah obat ajaib untuk kanker
Penyakit Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal.
Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang.
Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak.
Sebaliknya sel kanker
akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan
terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas.
Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala.
Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi di dalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang – kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.
Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala.
Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi di dalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang – kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.
Menikah merupakan obat ajaib untuk kanker
Sebagaimana artikel yang dikutip dari detikhealth
ternyata menikah merupakan salah satu obat ajaib untuk penyakit jenis
kanker. Sejumlah peneliti dari Inggris mengklaim bahwa pengobatan kanker
yang paling unggul adalah menikah. Bahkan peneliti menyatakan bahwa
pernikahan dapat menambah peluang hidup pasien kanker paru hingga tiga
kali lipat.
Studi ini
dilakukan terhadap 168 pasien kanker paru lanjutan yang diobati dengan
kemoterapi dan radiasi selama 10 tahun (2000-2010). Hasilnya, ditemukan
bahwa sepertiga pasien yang menikah dilaporkan masih bisa bertahan hidup
hingga tiga tahun lebih lama bila dibandingkan dengan pasien yang belum
menikah.
Meski
studi sebelumnya menunjukkan bahwa pernikahan lebih banyak memberikan
manfaat bagi pria tapi nyatanya dalam studi ini yang paling banyak
diuntungkan justru pasien wanita.
Diketahui hampir separuh partisipan (46 persen) wanita bisa hidup 3 tahun lebih lama jika mereka menikah. Sedangkan penderita pria yang lajang dan bisa bertahan hidup lebih lama jumlahnya hanya sebesar 3 persen.
Diketahui hampir separuh partisipan (46 persen) wanita bisa hidup 3 tahun lebih lama jika mereka menikah. Sedangkan penderita pria yang lajang dan bisa bertahan hidup lebih lama jumlahnya hanya sebesar 3 persen.
Status
pernikahan muncul sebagai indikator yang penting bagi kelangsungan hidup
pasien secara independen. Alasan di balik ini sebenarnya kurang begitu
jelas tapi temuan kami menunjukkan pentingnya dukungan sosial dalam
proses pengobatan pasien kanker paru,” terang Elizabeth Nichols, seorang
pakar onkologi radiasi yang juga memimpin studi ini, seperti dilansir
dari independent.