Selasa, 01 Januari 2013

Menikah, obat ajaib untuk kanker


Menikah obat ajaib untuk kanker 


 Penyakit Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. 
Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. 

Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak.
Sebaliknya sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. 

Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. 

Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi di dalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang – kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.

Menikah merupakan obat ajaib untuk kanker

Sebagaimana artikel yang dikutip dari detikhealth ternyata menikah merupakan salah satu obat ajaib untuk penyakit jenis kanker. Sejumlah peneliti dari Inggris mengklaim bahwa pengobatan kanker yang paling unggul adalah menikah. Bahkan peneliti menyatakan bahwa pernikahan dapat menambah peluang hidup pasien kanker paru hingga tiga kali lipat.
Studi ini dilakukan terhadap 168 pasien kanker paru lanjutan yang diobati dengan kemoterapi dan radiasi selama 10 tahun (2000-2010). Hasilnya, ditemukan bahwa sepertiga pasien yang menikah dilaporkan masih bisa bertahan hidup hingga tiga tahun lebih lama bila dibandingkan dengan pasien yang belum menikah.
Meski studi sebelumnya menunjukkan bahwa pernikahan lebih banyak memberikan manfaat bagi pria tapi nyatanya dalam studi ini yang paling banyak diuntungkan justru pasien wanita. 

Diketahui hampir separuh partisipan (46 persen) wanita bisa hidup 3 tahun lebih lama jika mereka menikah. Sedangkan penderita pria yang lajang dan bisa bertahan hidup lebih lama jumlahnya hanya sebesar 3 persen.
Status pernikahan muncul sebagai indikator yang penting bagi kelangsungan hidup pasien secara independen. Alasan di balik ini sebenarnya kurang begitu jelas tapi temuan kami menunjukkan pentingnya dukungan sosial dalam proses pengobatan pasien kanker paru,” terang Elizabeth Nichols, seorang pakar onkologi radiasi yang juga memimpin studi ini, seperti dilansir dari independent.